Skip to main content

Pantai yang Mana Kawan?

Selamat 2019 untuk kita semua. Semoga sehat dan berbahagia untuk kawan semua. Harapan saya di tahun yang baru ini, semoga saya bisa lebih banyak menetaskan tulisan-tulisan yang berfaedah ataupun unfaedah di blog ini, wak wak wak. 😅

Karena mantai sudah jadi schedule permanen saat saya libur, lewat tulisan pertama di awal tahun baru ini saya akan ngelist sekalian sharing kepada kawan semua, pantai-pantai mana saja yang sudah sempat saya kunjungi hingga tahun #2019. Semua list pantai berikut berada di pulau Bali, maklum saya belum pernah jelajah pantai sampai ke negeri orang. Siapa tahu, setelah kawan membaca tulisan ini, banyak yang ngajak saya mantai bareng. Hahaha modus.

1. Pantai Purnama
Pantai ini adalah pantai pertama yang saya kenal sedari kecil. Pantai ini terletak di daerah Sukawati, salah satu pantai dari jajaran pantai yang ada di sepanjang jalan by pass Ida Bagus Mantra. Terakhir mantai kesana tepat H+2 setelah tahun baru #2019.
Selfie abis jalan pagi.
Pantai Purnama merupakan pantai terdekat dari rumah saya, oleh karena itu, pantai ini dijadikan tempat melasti dari banjar saya. Selain melasti, kalau memang weekend ngga ada acara kemana pasti langsung pergi ke pantai ini. Yang paling saya suka dari pantai Purnama adalah pasir hitamnya, halus dan bikin nyaman di kaki. Jalan di sepanjang bibir pantai Purnama sambil telanjang kaki pagi-pagi ditemani momen sunrising menjadi rutinitas yang menyenangkan bagi saya. Apa kawan juga suka???

2. Pantai Lembeng
Memasuki jalan by pass Ida Bagus Mantra Gianyar dari arah Denpasar, kita disuguhkan dengan jajaran pantai berpasir hitam.
Salah satu view
di pantai Lembeng.
Pantai pertama yang ada di ujung barat adalah pantai Lembeng. Saya mengenal pantai ini waktu game Pokemon Go sedang viral. Jadi, pagi-pagi sekali di hari Minggu saya sudah bangun, langsung tancap gas, bukannya jogging tapi malah berburu monster digital lewat game ini hingga sampailah mendarat di pantai Lembeng. Pernah juga, kira-kira di tahun #2017, saya langsung menuju pantai ini untuk menghilangkan penat gara-gara terjadi konflik yang sangat unfaedah di tempat kerja. Pantai ini bisa saya bilang sebagai pantai terdekat pertama jika lewat jalur pulang kerja.

3. Pantai Gumicik
Di suatu hari di awal tahun #2018, berjalanlah saya menikmati pasir pantai Lembeng, lurus ke arah terbitnya matahari sampai pada akhirnya tibalah saya di pantai Gumicik. Saya belum begitu sering singgah ke pantai ini.
Hola!
Welcome to Gumicik.

Salah satu pemandangan yang menarik di pantai ini adalah adanya patung-patung unik yang dirakit dari kayu-kayu yang sepertinya hanyut dibawa aliran ombak laut.

4. Pantai Saba
Pantai ini terletak di sebelah timur pantai Purnama. Lupa, kapan terkahir saya ke pantai ini, sepertinya tahun #2018. Kalian bisa naik kuda di pantai ini, tapi saya belum pernah coba, hehe. Di sepanjang jalan menuju pantai Saba, bisa ditemukan tempat pemeliharaan kuda, jadi bisa sewa dan selfie sambil naik kuda. Banyak juga yang mancing di pantai ini. Terakhir banyak juga yang mememan di pantai Saba soalnya ada spot dimana air lautnya benar-benar tenang tanpa ombak.

5. Pantai Lebih
Setelah Saba ada pantai Lebih. Sepertinya sudah banyak perubahan di pantai ini karena tak jarang pantai Lebih dijadikan tempat penyelenggaraan event-event bergengsi. Sudah lama sekali tidak mengunjungi pantai Lebih, terakhir saat potluck lulusan waktu SMA #2008. Ngumpul, duduk atas pasir, liat laut, perahu dan makan hidangan bernuansa laut bersama kawan-kawan menjadi hal yang tak terlupakan.

6. Pantai Candi Dasa
Setelah Gianyar, ada dua pantai yang sempat saya singgahi di kabupaten Klungkung. Yang pertama adalah pantai Candi Dasa sempat menjadi pelabuhan sekejap setelah duduk lama mengendari motor pulang dari Karangasem. Belum banyak yang saya eksplor dari pantai ini karena memang waktu itu hanya singgah sekejap dan hari sudah mulai malam dan saya kembali melanjutkan perjalanan pulang.

7. Pantai Goa Lawah
Pantai Goa Lawah menjadi pantai kedua yang sudah saya kunjungi di kabupaten Klungkung. Pantai ini menjadi pantai yg sakral karena saya hanya mengunjungi pantai ini dalam rangkaian kegiatan upacara Pitra Yadnya, Ngaben. Kalau untuk ngebolang ke pantai ini memang sangat jarang, mungkin karena di depan pantai ini ada pura Goa Lawah, jadi ya pantai ini memang khusus untuk kegiatan keagamaan.

8. Pantai Jasri
Setelah Klungkung, saya sempat nyasar ke pantai Jasri yang ada di Karangasem pada suatu hari di tahun #2014. Waktu itu, banyak penduduk setempat menghabiskan waktunya di pantai ini, berenang di laut, memancing, bermain, dan ada juga yang mencari sesuatu (saya lupa apa itu) di balik batu-batu bulitan yang tersebar luas di atas pasir pantai hitamnya yang halus.

9. Pantai Bias Tugel
Pantai Bias Tugel merupakan pantai yang unik yang ada di Karangasem karena memiliki pasir pantai yang teridiri dari dua warna, hitam dan putih. Kalau dilihat polanya pantai di bagian timur -- mulai dari pantai Lembeng ke timur -- memiliki pasir hitam, beda dengan pantai di kawasan Bali selatan yang berpasir putih, namun pantai ini memiliki kedua jenis pasir tersebut. Selain unik pasirnya, di pantai Bias Tugel juga terdapat batu karang yang mana saat dihantam ombak akan menampilkan percikan air yang meletup mengingatkan saya akan deburan ombak menyentuh karang di Waterblow Nusa Dua. Terakhir kali ke sana kira-kira pada suatu hari di tahun #2015, bersama squad ngebolang waktu kuliah dulu yang sekarang sudah memiliki kehidupan masing-masing bersama keluarga rukun mereka. Hahah saya kapan??? #kodekeras wakwakwak

10. Pantai Yeh Leh
Ceritanya pada saat Tahun Baru Saka #2015, saya ngegas motor menghampiri Bali bagian Barat. Belum sampai Gilimanuk, saya putar balik motor, karena jauh banget dan ga tahu mau ke mana jadi singgah lah saya di pantai Yeh Leh. Pantai ini ada di perbatasan kabupaten Negara dengan Tabanan, dekat dengan patung Karapan Sapi. Di area parkir pantai ini banyak warung-warung yang menjual makanan. Banyak batu terdapat di pantai ini. Pasirnya hitam padat, kalau air surut banyak yg ngtrek motor di area pantainya. Satu pengalaman tak terduga yang saya alami di sini adalah ketika berjalan di sepanjang pantainya, turunlah hujan deras, tak ada tempat berteduh karena sudah jauh dari tempat parkir, dan sampai pada akhirnya bertemulah saya pada penjual minuman soda keliling yang sudi mengijinkan saya berteduh di bawah tenda payung dagangannya. Terima Kasih saya ucapkan. Tak akan saya lupakan.

11. Pantai Soka
Masih di hari yang sama di tahun #2015 meninggalkam Yeh Leh, menuju arah pulang ke Ubud, saat ngegas motor tetiba saya melihat beberapa motor yang pengemudinya tidak pakai helm, belok ke arah selatan dari jalan besar, asumsi saya, pasti mereka menuju ke pantai. Karena naluri mantai ini sangat tinggi, saya mengikuti mereka dan benar, saya tiba di bibir pantai Soka. Pantai ini terletak di kawasan Tabanan. Satu yang memikat hati dari pantai ini adalah pasir hitamnya yang sangaaaaaaaat halus dan lembut, apalagi setelah dihempas ombak laut, halus lembutnya makin berasa.

12. Pantai Pasut
Pantai Pasut merupakan pantai terbaru yang saya kungjungi yang terletak di daerah Kerambitan, Tabanan.
A scene from Pasut.
Pantai ini menyajikan pemandangan yang indah ditambah juga terdapat spot-spot instagramable yang terletak di pinggir pantainya.
Sayangi alam mu!
Ada ayunan, rumah-rumah unik, daun pandan, serta jajaran pohon kelapa yang bisa dijadikan latar swaphoto kawan. Oktober #2018 kemarin, sebuah pengalaman menarik bagi saya dapat berkunjung ke pantai Pasut.

13. Pantai Padang Galak
Setelah Tabanan, kita lanjut ke pantai-pantai yang berlokasi di Kota Denpasar. Yang pertama adalah pantai Padang Galak. Pantai ini kerap dijadikan tempat perlombaan layangan bagi masyarkat Denpasar dan luar Denpasar. Selain itu, yang paling suka saya lakukan di pantai ini adalah jogging. Pantai ini menyajikan jogging track yang cukup seru karena selain di area papingnya, kawan juga bisa loncat-loncat di barisan batu di sepanjang jogging track nya, ingat hati-hati ya.

14. Pantai Matahari Terbit
Pantai Matahari Terbit tepat berada di sebelah pantai Padang Galak. Pantai ini sering dijadikan sebagai tempat upacara Ngayut, salah satu rangkaian upacara Pitra Yadnya. Saya kurang tahu apa ada hubungannya atau tidak atara pantai ini dengan pantai Goa Lawah, tapi sepengetahuan saya di pantai Matahari Terbit dilakukan Nganyut nya (berlayar), dan Pantai Goa Lawah menjadi tempat sampainya (berlabuh). Maaf kalau ini benar-benar salah informasi, mohon kawan pembaca yang lebih religius dapat membantu mengklarifikasi nantinya.

15. Pantai Sanur
Sanur di kala pagi.
Kalau sudah pantai Sanur, sunrising menjadi menu utama di pantai ini. Tapi saya lebih suka mengayuh sepeda kalau jalan-jalan ke sini. Terdapat penyewaan sepeda di area parkir nya. Bersepeda di pantai Sanur bisa jadi pengelaman baru yg bisa kawan coba di sini.
Berhenti mengayuh sejenak.
Selain bersepeda, banyak aktivitas lain yang kawan bisa coba juga seperti jogging, berenang, main canoe, belanja di stan-stan sepanjang jogging track nya yang menjual pernak-pernik khas Bali, atau menikmati berbagai menu di restoran yang ada di sana.

16. Pantai Sindu
Di Sebelah Sanur, terdapat pantai Sindu. Kalau jogging atau sepedaan dari Sanur kawan bisa ikuti tracknya hingga ke pantai ini. Yang menjadi satu hal unik yang ada di pantai Sindu adalah warung makan Men Weti. Warung makan ini sudah sangat terkenal, sampai-sampai yang belanja pun harus mengantri untuk menikmati menu makanan yang disajikan. Ayo siapa yang belum pernah makan di sana, buruan ke pantai Sindu, jangan lupa ajak saya. Hehehe makan.

17. Pantai Mertasari
The last, untuk pantai yang masih di seputaran Denpasar adalah pantai Mertasari. Terkahir kali ke pantai ini #2018 itu pun berjalan kaki dari pantai Sindu, jauuuuh hehehe, mendingan kalau kawan mau menuju pantai Mertasari lebih baik parkir langsung di depan pantai nya, jangan parkir di pantai Sindu. Ada spot baru di pantai ini, salah satunya ayunan di tengah laut, ya ga terlalu ke tengah banget sih, tapi kena air laut nya kok.

18. Pantai Batu Bolong
Setelah Denpasar, ada banyak cerita yang saya habiskan di beberapa pantai yang ada di kawasan Badung.
Cekreeeek!
Mari mulai dengan pantai Batu Bolong yang terdapat di daerah Canggu. Kesan pertama singgah di pantai ini adalah, ramai akan wisatawan mancanegara. Sumpah 99% pengunjung  yang saya temukan di pantai Batu Bolong waktu itu adalah bule. Banyak bar, hotel, dan juga restaurant di sepanjang pantai yang dipenuhi oleh warga asing. Tak hanya indoor spot nya, di atas pasir nya pun banyak yang asik tidur berjemur.
Diapin kebusan jeg gaaaas.
Di samping itu juga, banyak grafity menarik yang bisa kawan jadikan tempat swaphoto untuk mengabadikan momen di pantai Batu Bolong.

19. Pantai Batu Belig
Gara-gara harus bayar hutang, saya terdampar di pantai Batu Belig. Pantai ini masih terletak di kawasan Canggu.
Lunazzz.
Pertama kali ke pantai ini, saya sangat merasakan aura welcoming dari setiap sudut yang ada di pantai ini, mulai dari ramah tukang parkirnya, pramusaji warung makan yang sangat bersahabat, menu kudapan yang lezat, deburan ombak laut yang memikat, tenangnya pengunjung yang datang serta indahnya panorama sunset yang selalu bikin ingat untuk datang ke pantai Batu Belig. Aah sedap, lunas ya kawan.

20. Pantai W Bar
Kapan k W Bar lagi?
Mmmmmmmm .... Lux. Tak banyak yang saya tahu dari pantai W Bar, tapi satu kata yang bisa saya berikan untuk pantai ini, Lux. Terima Kasih Kawan, sudah mengenalkan saya pada pantai ini.

21. Pantai Kuta
Satu pantai yang menjadi ikon Bali adalah pantai Kuta. Jujur, saya sangat jarang berkunjung ke pantai Kuta. Mungkin karena saya lebih ingin mengenal pantai-pantai yang belum banyak dikunjungi orang. Mulai pagi hingga pagi, Kuta tak pernah mati. Selalulah berkesan untuk insan-insan yang datang ke pasir putihmu.

22. Pantai Kelan
Pertama kali singgah di Kelan kira-kira #2013 dan hanya sekali itu saja sempat ke pantai Kelan. Untuk mencapai pantai Kelan perlu ke selatan lagi menuju arah Jimbaran dari bandara internasional Ngurah Rai. Terkhir ke sana, terlihat sepi pengunjung mungkin karena mendung dan hujan. Banyak warung makan di sepanjang pantai Kelan.

23. Pantai Kedonganan
Pantai Kedongan terletak di kawasan Jimbaran. Pasirnya lembut dan sunset nya menyejukkan mata. Banyak pengunjung yang datang menghabiskan waktu bersama keluarga, menikmati sunset, bermain bola, berenang di lautnya menjadi scene tersendiri dari pantai ini.
July #2016, Kedonganan's sunset.

24. Pantai Tegal Wangi
Masih di Jimbaran, salah satu pantai yang asik buat sunset an adalah pantai Tegal Wangi. Waktu itu suatu hari di tahun #2015 hujan-hujanan dari Ubud sengaja memang hanya untuk hunting pantai ini, sesampainya di sana mata dihibur dengan pemandangan yang sangat indah. Mmmm karena keindahannya itu, banyak yang menjadikan pantai Tegal Wangi sebagai tempat photo prawedding, dan juga secara langsung menjadikan mata saya gerah dimakan iri, tepatnya mupeng, alhasil saya banting gas menuju Nusa Dua.

25. Pantai Bingin
Pantai ini memeberikan satu kisah yang menenangkan sekaligus pahit karena saya lupa jalan menuju pantai ini. Kebetulan waktu pertama ke sana ngikut teman, waktu ke dua, saya lupa lewat mana ya jalannya, waktu itu baterai low, jadi waze ga bisa bantu. Intinya cuma mau bilang, baru sempat sekali ke pantai Bingin. Waktu itu #2015 setelah nyampe di pasir pantainya, saya langsung menelusuri pantai Bingin, banyak villa, penginapan, restaurant, dan ternyata ada banyak kera nya juga di pantai ini, ada nelayan yang mencari ikan dengan galah di balik batu-batu pantai, ada yang memancing dari atas batu karang, ada juga bule yang beryoga pagi-pagi di atas batu. Mau ajak kenalan tapi dia udah pergi karena sudah selesai yoga nya.

26. Pantai Balangan
Pantai ini juga ramai dijadikakn latar prewed bagi turis-turis asing, dan kalau diperhatikan kebanyakan wisatawan asia (Cina, Korea, Jepang, Taiwan, Hongkong, dll) yang melakukan photo.
Hey penikmat coffee,
duduk dan temani aku di sini.
Kali ini saya tidak gas meninggalkan Balangan meski banyak yang prewed, karena scenery yang diberikan sangat memukau. Dari atas tebing kita bisa melihat pemandangan laut Balangan yang terbentang luas sambil disuguhkan detik-detik terbenamnya sang surya di ufuk langit barat.


27. Pantai Labuhan Sait
Suatu hari di tahun #2014 niatnya memang menuju pantai Suluban, di perjalanan saya dan rombongan singgah sejenak di pantai Labuan Sait. Pantai ini mengingatkan saya dengan pantai Batu Bolong. Banyak turis mancanegara tergeletak di atas pasir, menikmati sengatan matahari sore. Niat untuk berjalan menelusuri panjang pantainya pun serasa tidak begitu bebas bagi saya, dengan kondisi seperti itu. Mungkin waktunya kurang tepat pada saat saya berkunjung ke sana. Sebagaian besar pantai di kawasan Badung menyajikan panorama sunset yang indah, termasuk pantai Labuan Sait.

28. Pantai Suluban
Pertama kali ke pantai ini di tahun #2014, ngebolang sendiri ditemani google map saya meluncur ke kawasan Uluwatu hingga ketemu jalan yang menuju pantai Suluban. Pantai ini dikenal juga dengan sebutan Blue Point Beach. Di atas pantai terdapat jajaran lapak yang menjual makanan, minuman dan kerajinan tangan khas masyarakat setempat. Untuk menuju pantainya kita perlu melewati karang-karang yang berbentuk layaknya gua. Pada saat pasang ombaknya sampai ke dalam gua, jadi kalau kawan ke sana, liat situasi juga ya. Pemandangan yang disuguhkan pun tak kalah menarik dengan pantai-pantai berpasir putih lainnya. Wisatawan mancanegara yang singgah ke pantai ini kebanyakan datang untuk berselancar.

29. Pantai Nyang Nyang
Kuwa kuwi (baca: ku akui [ngikutin yang lagi viral]) Pantai Nyang Nyang menjadi pantai favorit saya. Sampai saat ini sudah ada kira-kira lima kali berkunjung ke sana, meskipun tempatnya jauh dari rumah, tapi saya tak akan melewatan kesempatan untuk mengunjungi pantai Nyang Nyang. Entah kenapa, sejak pertama kali bertemu pantai ini, pemandangannya selalu tersimpan di hati.
 Loved it at the first sight.
#NyangNyangBeach
Suatu hari di tahun #2014 saya ngebolang ke daerah Uluwatu. Sebelum sampai pura Uluwatu, di sebelah kiri jalan ada plank kayu bertuliskan Nyang Nyang Beach. Spontan saya mengikuti jalan setapak hingga akhirnya sampai di atas tebing dimana di bawahnya pantai Nyang Nyang berada. Untuk menuju pantainya, saya perlu menuruni kira-kira lima ratusan anak tangga. Pas turunnya sih excited sekali karena pemandangan yang disuguhkan sangat mengagumkan. Namun setelah pulang dari Nyang Nyang, kurang lebih semingguan saya harus menahan pegal kaki yang tak terkira. Sekarang akses jalan menuju ke pantai sudah lebih bagus, jadi tak perlu capek turun naik tangga. Selain pemandangannya yang indah, pantai ini juga masih sepi dikunjungi wisatawan oleh karena itu, suasanya sangat tenang yang membuat saya betah berada di sana. Pasir putihnya yang bersih dan ombak nya yang tenang membuat saya ingin nyemplung terus di pantai ini. Kalau kawan mau ke pantai Nyang Nyang, jangan lupa ajak saya ya.

30. Pantai Nunggalan
Sebelum tahun baruan #2019 kemarin, saya sempat mengunjungi satu pantai lagi di kawasan Uluwatu yang sebelumnya belum pernah saya tahu.
Ke kiri atau kanan?
Pantai ini ternyata berdekatan dengan pantai Nyang Nyang. Namanya pantai Nunggalan. Kawan perlu menuruni anak tangga untuk menuju pantai ini. Uniknya di setiap tikungan menuruni tangga terdapat warung-warung kecil yang menjual minuman dan makanan ringan serta kerajinan tangan masyarakat setempat.
Aeyey Captain!
Kondisi pantai Nunggalan persis sama dengan Nyang Nyang, tapi ada spot unik dari pantai ini yaitu icon kepala perahu yang digrafity.

31. Pantai Karma Kandara
Dari kawasan barat Uluwatu, menuju kawasan timur Unggasan, kawan akan disuguhkan dengan beberapa pantai yang mungkin sudah kawan kenal. Salah satunya Pantai Karma Kandara.
Airnya surut.
Sebenarnya ada villa khusus yang menyediakan spot di pantai ini, tapi karena saya golongan bolang yang tak banyak uang, saya tetap bisa menghabiskan waktu di sini. Jalan menuju pantai ini (di luar area villa) terletak tepat sebelum pantai Melasti. Pemandangan senja nya disaat sang surya terbenam meninggalkan secercah cahaya yang memerikan warna horison yang menakjubkan ditambah tenangnya air laut kala itu menjadi satu momen yang tak pernah saya lupakan saat berkunjung pertama kali ke pantai Karma Kandara suatu hari di tahun #2016. Tapi sayang fotonya sudah saya delete.

32. Pantai Melasti
Pantai melasti ada di sebelah pantai Karma Kandara. Yang menjadi daya tarik pantai ini adalah pemandangan tanjung (jalan setapak) yang menjorok ke tengah lautnya menjadikan pantai ini khas dari pantai yang lain. Selaian itu, jalanya nya pun berliku-liku mengitari jajaran tebing yang rapi sama seperti jalan menuju pantai Pandawa. Sepertinya baru sempat sekali ke pantai ini, kira-kira suatu hari di tahun #2016.

33. Pantai Green Bowl
Pertama kali mengenal pantai Green Bowl, saat saya kepincut mengeksplorasi pantai-pantai yang ada di kawasan Bali Selatan di tahun #2015.
Green Bowl di kala senja.
Terkahir kali ke pantai ini baru hari Minggu kemarin, 27 Januari 2019. Sudah ada empat tahun, satu hal yang berubah adalah toilet yang dulunya berada di depan parkir sekarang sudah jadi area tempat duduk yang menyuguhkan pemandangan samudra yang membentang luas di bawah sana. Dengan kondisi arus ombak yang agak keras tidak mengurangi niat saya untuk nyemplung di Green Bowl karena banyak pengunjung juga yang nyemplung di sana. Selain indah warna lautnya, terdapat dua gua yang ada di pinggir pantai nya di mana di salah satu guanya terdapat pelinggih. Selain itu, di area parkir sebelum menuruni anak tangga pun terdapat pura. Di pantai ini kawan juga bisa melihat populasi monyet yang suka meloncat di tembok-tembok pura atau pepohonan.

34. Pantai Pandawa
Sepertinya #2014 kali pertama saya mengenal pantai Pandawa. Pantai pertama yang saya kenal di kawasan Unggasan. Terima kasih kepada kawan yang sudah mengenalkan saya pada pantai ini. Kali pertama ke sana dan itu untuk sun rising. Pantai ini sudah terkenal terbukti dari banyaknya penjual yang menjajakan dagangannya di dekat area parkir. Waktu itu hanya sempat liat lapak-lapaknya saja karena masih pagi jadi belum buka. Selain indah pantainya, jalan menuju pantainya pun juga elok karena diapit deretan tebing yang berdiri kokoh. Di salah satu tebingnya itu terdapat jajaran patung Panca Pandawa. Mungkin karena itu pantai ini dinanamakan Pantai Pandawa.

35. Pantai Gunung Payung
Dari Pandawa lurus ke timur lagi kawan akan ketemu dengan pantai Gunung Payung. Terkahir kali ke sana #2016, sedang dilakukan banyak renovasi di bagian jalan menuju pantainya, ada pembangunan panggung  teater terbuka juga. Saya penasaran bagaimana penampakan pantai Gunung Payung sekarang setelah direnovasi.
A scene from Gunung Payung.

36. Pantai Nico
Di hari yang sama di tahun #2016 sebelum tiba di pantai Gunung Payung saya sempat menemukan satu pantai yang cukup ramai dikunjungi warga setempat.
Duduk dan nikmati.
Namanya pantai Nico karena lokasinya tepat berada di bawah hotel Nico Nusa Dua (apabila ada perubahan nama, mohon dibantu direvisi ya kawan). Pas ke sana, ombaknya sudah mulai tinggi, jadi sempat hanya sebentar saja menikmati suasana pantainya. Banyak wisatawan yang surfing di pantai ini.

37. Pantai Nusa Dua
Pantai ini ada di kawasan ITDC Nusa Dua, yang berlokasi sama dengan Waterblow. Terkahir kali ke sana #2017 waktu nemenin anak-anak buat project movie. Kawasan pantai ini sudah ramai akan wisatawan mancanegara karena memang sudah menjadi objek wisata di Nusa Dua.

38. Pantai Geger
Terkahir, saya ingin mengulas satu pantai yang memberikan suasana nyaman dan menenangkan buat saya. Suatu hari di tahun #2015 setelah hati panas melihat banyak yang ambil photo prewed di Pantai Tegal Wangi akhirnya saya tancap gas ke Nusa Dua dan terdamparlah saya di Pantai Geger. Kesan pertama tiba di pantai ini memang sangat menenangkan.
Ayo nyemplung di Geger lagi.
Dari tempat parkir saya langsung disuguhkan dengan pemandangan air laut yang sangat tenang. Di atas pantai terdapat sebuah pura. Setelah menuruni beberapa anak tangga, saya dapat menginjak pasir pantainya dan ternyata banyak pengunjung yang datang telah berendam di air laut Geger yang tenang. Waktu itu saya tidak nyemplung karena hari sudah mulai gelap. Namun, awal Januari #2019 ini saya sukses nyemplung sepuasnya di Pantai Geger. Airnya tidak setenang kali pertama datang ke Geger, tapi tetap seru karena airnya bersih, arusnya tidak begitu extrem, serta sedikit batu karang di tengah laut, hanya pasir jadi aman buat nyemplung sambil loncat-loncat di tengah laut. Kalau kawan mau nyemplung di laut, pantai Geger menjadi rekomendasi saya untuk kawan coba.

It's Done. Rampung. Jadi, ada 38 pantai di Bali yang sudah sempat saya kunjungi sejauh ini. Dari ulasan saya di atas, pantai yang mana yang jadi favorit kawan? Jika kawan punya rekomendasi pantai lain yang wajib saya kunjungi, mohon infonya di kolom komentar.

Satu pesan untuk kawan pembaca, entah pencinta pantai atau bukan mari bersama-sama menjaga kebersihan pantai dan laut. Pantai dan laut bukan tempat pembuangan sampah, pantai dan laut adalah bagian dari alam, sumber kehidupan kita. Jaga pantai dan laut kita, untuk kita dan generasi berikutnya.

Comments

Popular posts from this blog

The Quotes from "Auggie & Me (Three Wonder Stories)"

Book Tittle [Augie & Me : Three Wonder Stories] Author [R.J. Palacio] Publisher [Alfred A. Knopf, New York] This book is kind of the serie of the first book "Wonder". In this serie Palacio tells us the stories of Auggie Pullman (as the main character) from three different character's prespective. The first chapter is about Julian as Auggie's friend that difficultly accepts Auggie at the Beecher Prep middle school. The second chapter is about Chirstopher as Auggie's oldest friend that studies in different school. And the last chapter tells us about Charlotte as Auggie's welcome buddy at school. This book could tell us the age of middle school kids. How do they socialize, interact, their stage, activities, teenange problems,  friendshipness, encourage to do kindness, and so on. I think this book is recommended to parents and teachers even the teenanger who have or teach and role as a middle school kid. In this article I focused on the quotes that

Teman Hidup

Judul [Teman Hidup] Pengarang [Andaru Intan] Penerbit [DIVA Press] Tempat Terbit [Yogyakarta] Tahun Terbit [2017] Cetakan [Pertama] Ukuran [14 cm x 20 cm] Jumlah Halaman [376 hlm] ISBN [978-602-391-382-4] Sinopsis Teman Hidup menjadi sebuah novel yang ditulis oleh Andaru Intan. Entah dilatarbelakangi dari kehidupan nyata atau hanya fiktif belaka, penulis yang sekaligus dokter muda ini, berhasil membawa kecintaannya akan alam, khususnya dalam mendaki gunung ke dalam cerita dalam novel ini.  Kinan menjadi karakter utama yang diceritakan dalam kisah ini. Kinan hidup di keluarga yg mampu dan berkecukupan, bersama kedua orang tuanya, dan juga adik laki-lakinya, Krisna. Kinan menyelesaikan kuliahnya di jurusan hubungan internasional dengan waktu yang cepat. Kesuksesan Kinan dalam pendidikan tidak sejalan dengan kehidupan keluarganya. Semenjak ditinggal eyang, Kinan sangat merasa terpukul ditinggal sosok yang sangat dicintainya. Kinan tumbuh menjadi pribadi yang pendiam,