Siapa peduli, terbangun di pagi buta, menantang gema fajar. Tak diminta. Iklas menjadi selimutmu, melawan dinginnya keegoisan waktu. Oh, apalah aku yang hanya berani membisu, membakar kekecewaan, melahirkan penyesalan. Berulang-ulang. Metamorfosa fana. Kau hebat. Tangguh. Melihat bayangmu saja harusnya aku menunduk. Kupu-kupu sempurna. Sayapmu indah. Sayang, aku masih menikam daun saat kau sudah menikamati bermain bersama indahnya bunga-bunga. Andai aku berani melihat. Indahnya suasana pagi yang kau buat. Tercium dari sudut aku meratap, aroma pagi ini, harunya nikmat. Kau menjadikan dingin pagi begitu hangat. Hebat. Maaf. Selasa, 26 Desember 2017. Aku akan bertahan. Mencatat kesalahan.
a winner never quits, a quitter never wins